Jumat, 24 Agustus 2007

Lap top murah mulai diproduksi

Jonathan Fildes
Wartawan Ilmu dan Teknologi BBC


Lima tahun setelah gagasannya diperkenalkan, kini komputer jinjing murah yang disebut 'Laptop $ 100' --yang berarti laptop seratus dollar-- diproduki secara massal.


Afrika
Diharapkan akan membantu anak-anak di negara miskin

Para pemasok perangkat keras komputer sudah memberi lampu hijau untuk menyediakan komponen yang dibutuhkan guna memproduksi jutaan komputer jinjing murah tersebut.

Walau harga resminya belum diumumkan, jelas bahwa laptop murah ini --yang secara teknis disebut komputer XO-- akan terjangkau dibanding dengan harga lap top yang beredar di pasar saat ini.

Organisasi yang berada di belakang proyek ini mengatakan mereka membutuhkan pesanan 3 juta laptop untuk mulai proses produksi.

Diperkirakan komputer jinjing murah pertama akan tersedia di negara-negara berkembang pada Bulan Oktober 2007.

"Masih ada piranti lunak yang perlu disiapkan, namun jelas ini merupakan langkah besar bagi kami," kata Walter Bender, Ketua pengembangan perangkat lunak dari lembaga One Laptop per Child, OLPC, atau Satu Komputer Satu Anak kepada BBC.

Bagaimanapun Walter tidak menyebutkan negara mana yang kelak akan mendapat laptop pertama.

Menuju kenyataan

Prof. Nicholas Negroponte
Negroponte selalu menegaskan proyeknya adalah pendidikan

Mewujudkan laptop murah jelas merupakan perjalanan yang tidak mudah bagi One Laptop per Child dan pendirinya, Nicholas Negroponte.

Sejak gagasannya diperkenalkan kepada umum tahun 2002, banyak yang pesimis atas komputer jinjing murah tersebut.

Boss Intel, Craig Barret, menyebutnya sebagai mainan US$ 100 sementara pendiri Microsoft, Bill Gates, mempertanyakan disainnya karena hard disk yang dianggap kurang dan layarnya yang kecil.

Yang lain mempertanyakan apakah memang ada kebutuhan akan komputer jinjing di negara-negara miskin, yang lebih membutuhkan sanitasi dan air bersih.

Namun Professor Nicholas Negroponte selalu membalas dengan jawaban yang sama; "Ini adalah proyek pendidikan dan bukan proyek komputer."

Dan pandangannya itu didukung oleh Kofi Annan, ketika masih menjabat Sekretaris Jenderal PBB.

"Itu merupakan ekspresi dari solidaritas global yang akan membuka lapangan baru dalam pendidikan anak," kata Kofi Annan pada tahun 2005.

Sejalan dengan bergulirnya waktu, para pengkritik kemudian juga berubah pendapatnya.

Bulan Juli ini, Intel sudah mengatakan siap bergabung dengan proyek OLPC.

Rancangan fungsional

Laptop
Banyak kalangan yang awalnya pesimis atas gagasan ini

Rancangan laptop murah OLPC ini mendapat pujian dari para perancang teknologi.

Dengan menggunakan piranti lunak 'open software,' OLPC mengembangkan sistem operasi yang cocok untuk komputer XO dengan memori 1GB.

"Kami melakukan perubahan. Yang tidak dibutuhkan oleh para pekerja kantor mungkin cukup untuk kebutuhan anak-anak dalam belajar sambil bermain," tambah Negroponte.

Komputer XO dirancang untuk berfungsi di daerah yang keras dan dan terpencil seperti gurun pasir di Libya maupun di kawasan pegunungan Peru.

Salah satu kelengkapan untuk bisa digunakan di kawasan yang keras adalah bahannya yang kasar dan tahan air, sekaligus pula hemat energi.

Laptop itu dirancang untuk digerakkan dengan energi yang jauh lebih sedikit dibanding dengan laptop pada umumnya.

"Jadi bisa dioperasikan dengan menggunakan tenaga matahari maupun tenaga manusia," kata Profesor Bender.

Komputer itu memang dilengkapi dengan sistem engkol sehingga bisa menyimpan energi dari tenaga manusia.

Dan karena dirancang untuk kawasan-kawasan yang tidak selalu mempunyai sekolah, maka Komputer XO bisa digunakan di tempat terbuka.

"Bagi banyak anak sekolah, itulah satu-satunya buku yang mereka punya dan kami ingin mereka akan segera mempunyai ketrampilan membaca yang pertama" tambah Prof. Bender.

Tidak ada komentar: